Monday, April 21, 2014

wawasan nusantara dan paradigma geoplitik, sebuah tanggapan

JAKARTA, (PRLM).- Sebuah Paradigma  Geopolitik dan Geostrategi Indonesia Wawasan Nusantara merupakan sebuah landasan sekaligus geostrategi Indonesia melalui cara pandang  dan sikap bangsa Indonesia mengenal diri dan bentuk geografisnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Demikian dikatakan Dr. Ivan Yulivan dalam serial diskusi mengungkap budaya luhur nusantara menuju peradaban maritim Indonesia yang bertemakan  “Peran Strategiis Militer Dalam Memperkuat Diplomasi Kelautan Indonesia “ di  Asean Room, Hotel Sultan, Jakarta.

Menurut Ivan, dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan  nasional. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan, yaitu wawasan nusantara dijadikan sebagai konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan konsep kewilayahan.

"Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan  Negara yang merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliput seluruh wilayah dan segenap kekuatan Negara .Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahaan, sehingga berfungsi dalam pembatasan Negara ,agar tidak terjadi sengketa dengan Negara tetangga,“ ujar Dr. Ivan.


Mencermati bahwa Indonesia adalah Negara kepulauan, lanjut Ivan, maka pemerintah memerlukan suatu kebijakan keamanan nasional di laut dalam rangka penegakan dan kedaulatan hukum  di laut.Kebijakan keamanan nasional tersebut sangat dipengaruhi oleh filosofi status Negara kepulauan  dan aspek laut sebagai bagian dari wilayah NKRI. TNI Angkatan Laut sebagai koponen utama pertahanan Negara di laut  bertugas untuk menjaga integritas wilayah NKRI  dan mempertahankan stabilitas keamanan  di laut serta melindungi sumber daya alam di laut  dari berbagai bentuk gangguan keamanan dan pelanggaran hukul wilayah  perairan yurisdiksi nasional Indonesia.

"Tugas-tugas tersebut menjadi amanat Negara kepada TNI Angkatan Laut  untuk dilaksanakan secara konsisten dengan tetep mempertimbangkan konsepsi dasar ,bahwa perwujudan keamanan di laut pada hakikatnya  memiliki dua dimensi ,yaitu penegakan kedalautan dan penegakan hukum yang saling berkaitan satu dengan lainnya sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukumk internasional yang telah diratifikasi. Pemahaman ini sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI Pada Pasal 9 butir b yaitu tugas Angkatan Laut adalah menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah dirafikasi," ucapnya.(Mun/A-147)***

sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/276682

TANGGAPAN

dari berita diatas kta dapat melihat bahwa relasi antara wawasan nusantara dengan geopolitik tak akan bisa terpisahkan, geopolitik sebagai sebuah basis kedaulatan bangsa tente memerlukan sebuah pandangan wawasan nusantara yang luas sebagai pemandu, bila kedua hal ini tidak saling bekerjasama atau berinteraksi dengan baik maka dipastikan salah satu sisi atau bahkan dua duanya akan mengalami kekurangan yang sangat signifikan, karena itu pemerintah perlu melakukan kajian serius terhadap dua hal ini

Tuesday, April 15, 2014

tingginya golput bukti apatis masyarakat

TEMPO.CO, Jakarta - Angka golongan putih (golput) atau warga yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014 diduga lebih tinggi ketimbang pemilu-pemilu sebelumnya. "Kami memprediksi angka golput kali ini mencapai 34,02 persen," kata Rully Akbar, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Rabu, 9 April 2014. (Baca: Angka Golput di Lokalisasi Dolly Masih Tinggi)

Rully mencatat, angka golput pada Pemilu 1999 hanya 10,21 persen. Pada pileg 2004, angkanya naik menjadi 23,34 persen dan pada pemilu legislatif 2009 naik lagi menjadi 29,01 persen. Kali ini, berdasarkan hitung cepat LSI, angka golput 34 persen, jauh mengungguli suara PDI Perjuangan (19,67 persen), Golkar (14,54 persen), Gerindra (11,86 persen), atau Demokrat (9,75 persen). (Baca:Ratusan Nelayan di Daerah Pemilihan Ibas Golput)

Analisis Rully, ada sejumlah faktor penyebab tingginya angka golput. Pertama, persoalan administratif yang mana seseorang tidak terdaftar dalam suatu TPS. Kedua, alasan teknis, seperti tidak ada waktu untuk mencoblos karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

sumber : http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/10/269569458/Golput-Pemenang-Pemilu-2014i-Bukan-PDIP

komentar : adanya golput ini bisa kita lohat dari berbagai faktor, yaitu karena hilangnya rasa percaya masyarakat terhadap sikap para pemimpin selamaa ini , masyarakat menganggap bahwa siapapun partai yang menang tidak akan mengubah nasib mereka, pikiran seperti ini harus dihilangkan dengan mulai berubanya sikap para pemimpin sebagai seorang negarawan, mereka harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat , sedangkan kenyataan saat ini banyak para pemimpin yang tidak punya sifat kewarganegaraan, bahkan mereka tidak mlu untuk menunjukan sifat2 tidak layak sebagai seorang negarawan kepada khalayak umum. semoga pemilu yang baru diselenggarakan ini dapat menjadi langkah awal untuk memiliki seorang pemimpin yang bersifat sesuai sebagai seorang negarawan

Sunday, April 6, 2014

Tahun Politik, perubahan nasib bagi Indonesia Tiimur?

Di tahun 2014 ini bangsa Indonesia akan memiliki hajatan terbesar selama 5 tahun sekali, yaitu pemilihan umum, pesta demokrasi terbesar se Asia Tenggara ini akan dilakukan paada tanggal 9 April dan 9 Juli 2014, dimana pada saat itu ribuan orang berusaha mencari simpati ratusan juta penduduk Indonesia, namun dibalik pesta demokrasi ada suatu hal yang perlu kita perhatikan... selama ini presiden Indonesia silih bergati namun nampaknya masih ada ketimpangan besar di bumi nusantara ini, selama ini Indonesia terbagi menjadi dua perbedaan kemakmuran yaitu Indonesia Barat dan Indonesia Timur, Indonesia barat ddalam hal ini sumatra jawa dan kalimantan bisa menikmati kemakmuran yang tak lain dan bukan akibat adanya sentral ekonomi di pulau jawa, sementara Indonesia timur nampaknya hanya menjadi anak yang terlupakan, padahal sumbanghsih ekonomi Indoesia timur terhadap pendapatan total negara kita bisa dibilang cukup besar. namun sayangnya ketimpangan ekonomi masih sangat terasa hal ini nampaknya karena lupanya peran pemerintah pusat akan wilayah timur Indonesia serta minimnya anggaran pembanguna ntuk wilayah di luar Jawa.

Janji janji manis para pemimpin politik di negri ini namaknya hanya menjadi bualan semata, sudah banyak para pemimpin negri ini terutama setelah reformasi yang menyatakan keberpihakannya atas pembangunan di Indonesia timur, namun sayangnya hal ini masih hanya berupa janji janji politik, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan disini, bilamana sikap tak adil pemerintah masih berlanjut maka akan mengancam kedaulatan negara, karena selama ini banyak daerah yang menyatakan akan melakukan makar karena adanya ketidakadilan dari pemerintah pusat, hal seperti ini bisa dengan mudah dimanfaatkan negara lain untuk menarik simpati bagi warga lokal, kemudian bila keadaan indonesia timur tidak segera dibenahi dari segi infrastruktur maupun suprastruktur maka ditakutkan akan terjadi sebuah kemunduran permanen di Timur Indnesia, sebagaimana pulau jawa mnjadi sentral bagi wilayah barat, maka bukan hal sulit mnegubah sulawesi sebagai hub untukIndonesia timur, semoga dengan adanya pesta demokrasi ini para pemimpin politik disadarkan akan adanya potensi dan kebutuhan bagi Indonesia timur

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes